Keping Yang Hilang


Kau pergi tanpa mengucap selamat tinggal. Tanpa sepatah kata pun. Tanpa kalimat akhir. Tanpa ada kepastian apakah ini semua sudah berakhir.

*

  1. Di belahan Bumi mana aku bisa kembali menemukan rasa yang dulu sempat berpijar? 
  2. Aku tak tahu apa yang terjadi di antara kita. Aku tahu hatiku mungkin cukup plin-plan dan penuh kegetiran. Pikiranku rancu tak berarutan. Lelah semakin merajah. Pasrah semakin memanah.
  3. Aku rindu percakapan kita yang tak penting, yang sederhana dan ceria. Entah kenapa, kini semua seolah berjarak. Semakin banyak yang kulakukan, justru semakin sedikit yang kutahu tentangmu. Lalu, di sudut mana kita bisa bertukar dan berbagi canda tawa seperti waktu itu? 
  4. Kau tau, belakangan ini hatiku justru menyuruh untuk diam. Kau tau kenapa hatiku melakukan itu? Karena ia ingin kau rindukan, ia ingin kau pikirkan, dan barangkali ia ingin kau kejar.  
  5. Aku mencoba melupakan rasa itu, tetapi yang aku dapatkan justru sebalinya : rasa itu justru semakin menguat dan kembali menyala hebat. Tetapi, mungkin sekarang kau lebih memilih untuk pergi. Tak apa. Biarkan aku mencoba memberi ruang agar kau lebih mudah bernafas – berusaha mengakrabi jarak agar kau bisa dan merasa lebih bebas.  
  6. Mungkinkah kau telah sepenuhnya menghapusku dari ingatanmu?  
  7. Entahlah. Berharap suatu saat kau kan benar-benar temukan keping yang hilang itu. Kepingan hati yang tulus, kepingan hati yang kan mengembalikan seyum lucu itu, kepingan hati yang kan merajut tenun kebahagiaanmu, kepingan hati yang kan membawamu kembali padaku.  
  8. Tak usah khawatir. Aku akan selalu berdoa untukmu. Doaku masih sama seperti biasanya, masih sederhana : Semoga kan datang kebahagiaan tiap ada beragam kesedihan. Semoga kan datang kemudahan tiap ada bermacam kesulitan. Semoga kan datang jawaban tiap ada bermilyar pertanyaan.  
  9. Kapan kita bisa bertemu sekaligus dipertemukan Tuhan lagi?  
  10. Tentang itu, biarkan saja waktu tetap menjadi misteri. Tak usah terlalu dipikirkan. Mungkin memang benar : soal rasa, ia tidak pernah diciptakan untuk selalu bersifat timbal balik, bukan? Jadi, biarkan rasa itu kelak menemukan muaranya sendiri.

*

..Ku beri kau ruang agar kau bisa bernafasKu menjauh agar kau bisa bebasDan, ku berharap kau kan temukan kepingan yang hilang ituyang kan membawamu kembali padaku – Adele


 ===

*Backsounds : Adele – Don’t You Remember
*Catatan ini diambil dari buku mini milik pribadi bertajuk "Kisah Kita : Bumi, Langit dan Semesta". Selamat membaca untuk yang sudah mendapatkan buku mini ini :)

0 Response to "Keping Yang Hilang"

Post a Comment