Barakallah


Teruntuk yang sedang dan tengah berbahagia : Puji Hastuti –

..Baraka Allahu Lakuma, Wa Baraka alikuma, Wa jama’a baina kuma fii khair – Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan..

***

We're here on this special day
Our hearts are full of pleasure
A day that brings the two of you
Close together

We're gathered here to celebrate
A moment you'll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever

Mau atau tidak mau, kini aku harus merasakan dan mengalami ini. Saat seluruh semesta bekerjasama membuatku merasa menjadi seorang yang paling berbahagia. Saat seluruh semesta bekerjasama untuk merayakan kebahagiaan yang begitu menggembirakan. Saat orang-orang disekelilingku juga terhanyut dalam keadaan yang membahagiakan – saat doa-doa menghampiri dan berdatangan satu persatu mendamaikan hati dan perasaan. Tetapi, justru hal seperti inilah yang entah kenapa selalu membuatku bertanya-tanya: apakah ini benar-benar nyata ataukah hanya fiksi semata?

Ah, ini bukanlah mimpi maupun fiksi. Ini adalah kenyataan yang tak kan bisa begitu mudah untuk dilupakan. Sebuah kenyataan tak terduga yang sangat membahagiakan. Teramat menggembirakan. Begitu menyenangkan. Penuh kebaikan-kebaikan. Dan...ah, inilah salah satu kenyataan yang paling  istimewa yang membuatku merasa menjadi manusia yang paling beruntung dan berbahagia. Bagaimana tidak, walaupun hal ini membuatku merasadeg-degankeringetan, dan kadang menyesakkan dada, nyatanya rasa bahagia ini tak dapat hanya diwakilkan dengan kata-kata!

Mungkin inilah skenario terbaik-Nya yang telah Dia hadirkan untukku. Kini, impianku untuk menjadi seorang guru, sedang dan tengah terwujud. Menjadi teladan yang patut digugu dan ditiru. Ya, itulah salah satu impianku. Mungkin sebentar lagi, aku akan tak banyak berjumpa dengan orang-orang yang selama ini selalu sanggup hadir dalam hidupku : Ayah, Ibu, keluargaku, adik-adik kecilku, dan juga teman-temanku yang selalu ada dalam setiap perjalanan menghabiskan waktu. Tersebab karena tugas menjadi guru, harus dilakukan diluar daerah yang cukup jauh dari rumah halaman. Mungkin aku tak kan bisa terlalu sering berjumpa dengan mereka, karena keterbatasan jarak. Tetapi, aku yakin, aku akan selalu bisa bersama mereka ketika aku selalu mendoakan mereka semua. Karena doa tak mengenal kata jarak, dan doa tak akan pernah sekalipun berjarak.

Inilah satu skenario terbaik yang Dia hadirkan untukku. Impian menjadi guru: menjadi teladan yang patut digugu dan ditiru, kini sudah ada didepan mataku.

Beberapa waktu yang lalu, bertepatan dengan hari lahirku, seorang yang entah kenapa selalu bisa membuatku merasa tenang, nyaman, membuat hati berbunga dan bahagia : datang bersama keluarganya kerumah dan memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya. Aku tak menduga dan tak bisa membayangkan hal ini sebelumnya. Ah, betapa bahagianya diriku saat itu. Setelah salah satu cita-citaku hampir terwujud, kini Allah juga telah menjawab satu lagi doaku : kini, Allah mempertemukanku dengan jodohku.

Entah kenapa, perasaan bahagia ini justru semakin membuncah sesaat setelah laki-laki itu memintaku menjadi ibu bagi anak-anaknya. Mungkin memang benar, jodoh memang selalu saja menjadi sebuah rahasia, dan hanya Dia-lah pemilik semua jawabannya: kita tak kan pernah bisa menduga kapan datang dan tak pernah tau kapan perginya.

Sebelumnya, aku memang tak begitu dekat mengenal dirinya. Semakin lama detik bergerak, jam berputar, hari berganti, bulan dan tahun bergeser, entah kenapa semakin jauh pula aku mengenalinya. Disaat itu pula, semakin jauh dan perlahan mengenalnya, aku justru menemukan sebagian diriku ada pada dirinya: aku merasa menemukan sebagian potongan-potongan puzzle hidupku ada padanya. Laki-laki itu mungkin bukanlah seorang yang paling tampan, seorang yang paling baik, maupun seorang yang paling penyayang. Bukan. Masih banyak orang lain yang punya kriteria itu semua, dan bahkan melebihi itu. Dia mungkin tak terlalu tampan, tak terlalu baik, tak terlalu penyayang bagi orang lain, tetapi dialah laki-laki yang paling tepat  bagiku – yang Allah kirimkan untuk menyempurnakanku : menjadi jodoh dan pelengkap hidupku.

Dan, inilah skenario kedua yang juga Dia hadirkan untukku : kini, laki-laki itu akan menjadi ayah bagi anak-anakku.

Ah, mungkin memang benar, Allah-lah Maha Pemberi yang paling mulia dialam semesta.Engkaulah yang telah mengatur skenario-skenario kami semua. Kami sebagai manusia hanya bisa memohon, berbuat dan berusaha yang terbaik untuk kelangsungan, pun kebaikan hidup kami masing-masing. Selebihnya, bukankah hanya Engkaulah yang berhak mengatur, dan menentukan seluruhnya, kan?

Allah-lah yang Maha Pengasih dan Penyayang semesta alam. Engkaulah pemilik seluruh cinta dan kasih sayang terluas sejagad. Bumi, manusia, tumbuhan, hewan, dan seluruh alam semesta adalah bentuk dari cinta dan kasih sayang-Mu. Tetapi, terkadang kami sebagai manusia salah mengartikan dan lupa bahwa Engkaulah Sang Pencipta sekaligus Pemilik segalanya – termasuk kami setiap manusia, begitu pula jodohnya. Tak hanya itu, kelalaian kami sebagai manusia terkadang menumbuhkan rasa tinggi hati pada diri kami, dan hal itulah yang terkadang bisa membuat Engkau murka pada kami. Sebelum itu terjadi, bimbinglah kami: bentangkan dan luaskanlah sayap-sayap pemikiran kami – bukakan jalan pada kami menuju pintu cinta dan kasih sayang yang kelak kan abadi.

Allah-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkaulah yang bisa menyatukan setiap orang pada jodohnya, menyatukan Adam dan Hawa, Muhammad dan Khadijah, Ayah dan Ibu, aku dan dia, juga orang-orang lain pada jodohnya. Maka, ijinkan kami sebagai manusia untuk bisa membalas segala apa yang telah Engkau berikan : Ajarkan pada kami untuk selalu bisa berterimakasih pada-Mu, ajarkan kami untuk selalu bisa meminta maaf pada-Mu, ajarkan kami untuk bisa selalu bersyukur pada-Mu atas segala nikmat dan karunia yang telah kau beri pada kami. Seluruh alam semesta ini adalah milik-Mu, maka jodoh dan segala yang kami miliki pun juga adalah kuasa-Mu.

Allah-lah yang Maha Baik sekaligus pemberi hal-hal baik. Kaulah yang telah memberikan jodoh pada setiap manusia. Kaulah yang akan selalu menuntun kami pada keagungan cinta dan kasih sayang-Mu. Walaupun cinta dan kasih sayang kami tak sebesar cinta dan kasih sayang-Mu, tetapi kami semua yakin, semakin kami dekat dengan-Mu, semakin pula kami akan mendapat banyak cinta dan kasih sayang dari-Mu. Engkaulah Maha Baik, sekaligus Maha Pemberi terbaik.

Dan, inilah doaku atas semua yang sudah kau berikan pada kami: Jika dalam melangkahkan kaki, kami merasa lelah, kuatkanlah kaki-kaki kami untuk tetap bisa berjalan di jalanmu. Tanamkanlah selalu sifat kesabaran dan ketabahan saat menghadapi cobaan dan ujian yang kelak akan kau berikan. Curahkanlah nikmat, karunia dan rahmat dijalan yang akan kami tapaki nanti. Ajarkanlah kami untuk selalu bisa bersyukur dan menerima segala hal baik maupun hal yang kurang baik yang Engkau beri. Berilah kekuatan serta kemampuan supaya kami bisa selalu bersama dan tetap berbahagia.

Selebihnya, biarkanlah kami selalu berusaha mencintai-Mu dengan segenap kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan kami sebagai manusia – hingga waktu untuk “pulang” tiba.

***

Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say

..Baraka Allahu Lakuma, Wa Baraka alikuma, Wa jama’a baina kuma fi khair – Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah, dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan..

We pray that He will fill your life
With happiness and blessings
And grants your kids who make your home
Filled with laughter

Kami hanya bisa berdoa semoga Allah selalu bersamamu – senantiasa mencurahkan kebahagiaan, karunia dan anugrahnya padamu. Dan, kami berdoa semoga kebahagiaan, karunia serta anugrah itu bisa menjelma melahirkan anak-anak yang kelak akan bisa mengisi rumah, menumbuhkan tawa, perasaan gembira, sekaligus menjadi pelangkap dalam keluarga. Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah, dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.


: Salam, dari kami orang-orang yang juga ikut merasa gembira dan berbahagia dengan segenap perasaan yang ada.


*Backsonds : Maher Zain - Barakallah

0 Response to "Barakallah"

Post a Comment