Heal The World


We could fly so high. Let our spirits never die. In my heart I feel. You are all my brothers. Create a world with no fear. Together we’ll cry happy tears. See the nations turn their swords into plowshares. We could really get there. If you cared enough for the living. Make a little space to make a better place. – Heal The World,  Michael Jackson

Semoga mereka selalu diberi ketabahan, kesabaran, dan kekuatan dalam menghadapi apa yang Tuhan ujikan.

Beberapa dari mereka mungkin masih menangis dan merasakan kesedihan yang amat dalam. Rumah-rumah terendam. Ketakutan dan kegelisahan tak kunjung hilang. Tempat tinggal mereka kini menjadi tak berpenghuni dan tak layak huni. Rumah-rumah tergenang air, terrobohkan awan panas, hujan pasir dan abu vulkanik. Ladang tempat mereka bercocok tanam tak lagi bisa digunakan. Bencana dan musibah sedang mencekam dan mencekik hidup mereka. Dan, kehilangan orang-orang yang mereka cintai menjadi konsekuensi yang tak dapat ditoleransi lagi.

Mereka tak tau lagi harus berbuat apa. Mereka tak bisa lagi bekerja menafkahi keluarga. Tak punya cukup harta untuk menopang hidup mereka. Hanya bisa menunggu. Mereka hanya bisa menunggu orang lain menolong mereka. Hanya bisa menunggu orang lain mengulurkan tangan untuk mereka. Hanya bisa berdoa. Hanya bisa memohon segala yang terbaik untuk diri mereka dengan segala cara yang ada.

Mari kita tengok sekeliling kita. Semoga kita bisa lebih bersyukur daripada mereka.

Sayang, dalam dirimu ada ruang kecil dihatimu yang didalamnya terdapat banyak cinta dan kasih sayang. Disana ada taman harapan dan tempat yang indah bernama kedamaian. Tempat yang hanya bisa dirasakan oleh beberapa orang yang mampu bersyukur atas segala yang Tuhan beri. Disana pula kau bisa menemukan alasan bahwa kau tak perlu menangis hanya karena kau diputus oleh kekasihmu. Kau tak perlu terlalu bersedih hanya karena kekasihmu meninggalkanmu.

Coba tengok disekelilingmu. Coba tengok bencana banjir dimanado beberapa waktu lalu. Coba kita tengok bencana gunung Sinabung yang ada disumatra utara yang sudah merenggut nyawa. Coba kita tengok bencana gunung Kelud beberapa hari lalu yang masih menyisakan abu sampai jawa bagian barat. Apa kau masih ingin tetap bersedih meratapi kekasih yang bahkan tak sedikitpun mempedulikanmu?

Bantu mereka untuk sembuh. Jauhkan rasa putus asa, gelisah, dan gundah dari benak mereka.

Memang tak mudah untuk menghilangkan duka, sakit dan lara. Tapi, jika kita memikirkannya terus menerus, tanpa berbuat apa-apa, sama saja kita hanya akan tenggelam pada keadaan yang akan semakin menyulitkan, bukan?

Banyak saudara saudara kita sedang dan tengah merasakan sakit yang lebih hebat dari apa yang kau rasakan. Musibah. Bencana. Selalu saja datang tak terduga. Dan seketika itu, aku pikir, rasa putus asa akan selalu ada disetiap benak mereka. Rumah roboh. Tergenang. Tenggelam. Hancur. Mereka tak tau harus berbuat apa, dan tak tau harus bagaimana. Barangkali hanya ada kata berpasarah dan berserah dikamus mereka.

Dan, disaat yang seperti itu, masihkah kau memikirkan seorang yang hanya bisa menyakiti dan tak mempedulikanmu? Sayang, mari kita coba untuk lebih menyelami diri sendiri dan memperluas pemikiran kita masing-masing. Mungkin hatimu saat ini sedang sakit, tetapi, coba tengok mereka yang sedang terkena musibah dan bencana. Lebih sakit mana? Kau, atau mereka?

Bangun, dan cepatlah berdiri. Syukuri segala sesuatu yang sudah Tuhan beri.

Kau  tak perlu sesedih itu. Aku tau, mungkin memang berat meninggalkan seorang yang sangat kau sayangi dan kau cintai. Tapi, disisi lain, masih ada mereka yang bernasib lebih mengerikan dari apa yang kau rasakan.

Dan saat ini, aku rasa mereka sangat membutuhkanmu. Mereka tak minta banyak darimu, Sayang. Mereka hanya ingin diberikan kekuatan supaya bisa tetap tabah dan sabar menghadapi musibah yang mereka dapati. Mereka hanya meminta itu. Sisanya, bantuan berupa makanan, obat-obatan, baju layak pakai, dan lain sebagainya, itu adalah bagian dari kesadaran dan panggilan jiwa bagi kita sebagai manusia untuk membantu sesama.

Hapuskan rasa sakitmu. Bangun dan berdirilah. Lalu, cobalah merasakan apa yang tengah dan sedang mereka rasakan – didaerah gunung Kelud, Sinabung, Manado, dan lainnya. Jika rasa kemanusiaanmu masih berdetak, aku rasa, kau akan memutuskan untuk menghapus kesedihan karena ditinggal kekasihmu, kemudian mensyukuri apa yang sudah Tuhan beri saat ini: bahwa keadaanmu disini masih jauh lebih baik daripada mereka yang terkena bencana.

Musibah adalah sebuah anak tangga yang harus dilewati untuk sampai pada pintu berkah dan hikmah.

Jika kau mau, ada banyak cara untuk bisa membantu mereka, Sayang. Setiap orang pasti selalu menginginkan kebahagiaan dan kedamaian, bukan? Ya, memang benar. Kebahagiaan dan kedamaian memang selalu dielu-elukan dan diinginkan. Tetapi, kalau hanya ada kebahagiaan dan kedamaian saja, bumi ini dan seisinya tak akan berjalan seimbang. Bumi akan pincang!

Itulah sebabnya Tuhan selalu menciptakan sesuatu selalu berpasang-pasangan: laki-laki dipasangkan dengan perempuan, kebahagiaan dipasangkan dengan kesedihan, kebaikan dipasangkan dengan keburukan, dan lain sebagainya. Maka, tak heran, kalau Tuhan menyediakan “musibah”. Mungkin karena cocok dipasangkan dengan “berkah dan hikmah”.

Mereka juga manusia sama seperti kita yang selalu membutuhkan menusia lain untuk tetap melanjutkan hidupnya.

Ada banyak cara untuk bisa menolong mereka supaya mereka bisa melewati musibah ini dengan hati yang tabah, tenang, dan lapang. Tentang musibah yang mereka alami, aku memang tak banyak tau secara pasti. Aku tak tau sejauh mana hatiku bisa merasakan kesakitan hati mereka. Aku tak bisa memperkirakan dengan pasti apa yang sedang mereka rasakan dalam keadaan yang sedemikian mengerikan. Aku rasa, kesedihan dan kesakitan mereka lebih dalam – melebihi apa yang kita rasakan. Aku yakin itu. Dan, kalaupun aku berada diposisi mereka sekarang...ah, aku tak bisa banyak berkata-kata.

Dimana kemanusiaan kita – masih ada, ataukah sudah tiada?

Kini mereka kehilangan tempat tinggal. Anak-anak tak bisa bersekolah dengan layak. Tak bisa makan dengan semestinya. Ada yang kehilangan anggota keluarga. Ada yang kehilangan seorang yang mereka cinta. Dan begitulah seterusnya. Aku tak bisa merasakan persis seperti apa yang mereka rasakan. Tapi, bukankah kita sebagai manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, dan perasaan, dimana salah satu fungsinya agar kita bisa memanusiakan manusia lainnya, kan?

Ah, barangkali perlu dipertanyakan kemanusiaan kita kalau kita tak punya sedikit saja rasa peduli dan belas kasih untuk mereka yang sedang dirundung bencana. Dimana rasa kemanusiaan kita sebagai manusia? Masih ada, ataukah sudah tiada? Itulah yang harus kita tanyakan pada diri kita.

Jangan biarkan mereka merasakannya sendirian.

Mungkin akan sangat sulit untuk menjadikan bumi dan seisinya menjadi lebih baik, dan pulih kembali. Tapi, tak ada salahnya kita mencoba, kan? Mari kita jadikan bumi ini lebih baik lagi. Jika kita berusaha, suatu saat pasti kita kan bisa melihatnya. Jika kita bersungguh sungguh, suatu saat kita pasti kan bisa mendapatkannya. Jika kita yakin, suatu saat kita pasti kan bisa menggapainya.

Aku percaya, suatu saat bumi ini akan bisa menjadi lebih baik lagi dari hari ini, pun hari-hari kemarin. Jadi, mari kita tetap berusaha merawat bumi, menyayangi, dan tetap mencintainya dari lubuk hati. Jadilah seorang manusia yang cukup pintar dalam menggunakan perasaan. Jadilah seorang manusia yang selalu bisa merasa dan melihat segala sesuatu disekitar kita dengan seksama. Jadilah manusia yang bisa memanusiakan manusia lainnya : jangan biarkan mereka merasakan kesedihan yang dalam sendirian.

Saat saudara kita sedang diuji, bukankah sudah menjadi tugas kita untuk mengulurkan tangan supaya mereka tak terlalu terbebani?

Jangan biarkan mereka merasakannya semua ini sendiri, Sayang. Mari kita coba beri mereka cahaya supaya mereka tetap bisa merasakan indahnya kebahagiaan dan kedamaian. Biarkan wajah mereka yang kini terlumuri kesedihan tetap bisa menatap harapan dan impian. Agar suatu saat, mereka bisa kembali terbang seperti burung-burung yang mencintai kebebasan, keceriaan, dan kegembiraan. Dan, tentunya tanpa kesakitan dan kesengsaraan.

Jika kau tak bisa mengulurkan tangan untuk membantu mereka dengan tenaga yang kau punya, cobalah memberi cahaya harapan untuk mereka dengan doa. Supaya mereka bisa tetap kuat berdiri diatas keterpurukan dan kesakitan.

Tak hanya kamu, sejujurnya aku pun juga berharap bisa selalu memberi cahaya pada mereka – menguatkan hati, menyelamatkan perasaan dan menyembuhkan luka mereka dengan doa.

Maukah kau ikut berdoa untuk mereka? Mendoakan segala yang terbaik untuk saudara-saudara kita?

Maaf kalau tulisanku kali ini terlalu panjang. Entah kenapa hatiku merasa gusar melihat beberapa musibah akhir-akhir ini selalu saja tak terduga dan tiba-tiba. Aku harap, mereka yang kini tengah mendapati musibah dan bencana bisa tetap tabah dan kuat.

Aku hanya bisa membantu mereka dengan doa. Jika kau tak berkeberatan, ketika kau telah selesai membaca tulisan ini, aku harap kau nantinya juga ikut berdoa sepertiku untuk mereka. Jika setiap orang yang membaca tulisan ini melantunkan satu doa, aku yakin akan banyak doa untuk mereka semua: untuk saudara-saudara kita yang sedang dirundung bencana. Paling tidak, jika doa-doa itu kita arak bersama kehadapan Tuhan untuk mereka, aku yakin mereka juga akan merasakan satu persatu doa kita menyusup pada jiwa mereka. Kemudian mendatangkan kedamaian dan ketenangan bagi mereka dalam menghadapi apa yang sedang Tuhan uji dan berikan.

Tentu kita semua berharap mereka bisa kembali pada aktivitas masing-masing seperti semula. Orang-orang bisa kembali bekerja. Anak-anak seusia kita bisa sekolah dengan semestinya. Lalu, mereka yang kehilangan tempat tinggal bisa kembali mendapatkan tempat tinggal dengan layak. Mereka yang kehilangan mata pencaharian bisa kembali mendapatkan pekerjaan.

Itu memang tak mudah. Kita semua tau, memang butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Tapi, aku yakin. Semua akan bisa kembali seperti semula, atau mungkin akan jauh menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dan, untuk membantu mengembalikan semua, maukah kau ikut membantu berdoa untuk mereka? Mendoakan segala yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan berbagai bencana?


*Backsound : Michael Jackson – Heal The World

0 Response to "Heal The World"

Post a Comment