Sabbikhisma Mikaila Buchori


Salam hangat dan sayang untukmu, Sabbikhisma Mikaila Buchori –


Adik kecilku yang cantik, menjelang maghrib beberapa hari yang lalu, sepulang dari kuliah, ayahku memberitahu bahwa ternyata kau telah lahir. Kau lahir begitu cepat.

Kayla sayang, entah apa panggilanmu esok, sebelum aku mendengar kabar dari ayahku, pagi harinya aku dan ayahku bertemu dengan ibu dan juga ayahmu di rumah sakit. Kita berempat bahkan sempat mengobrol bersama. Siang itu ibumu berkata pada ayahku hanya untuk kontrol rutin. Tapi ternyata tak hanya kontrol rutin saja. Siang itu juga, setelah kontrol, dokter kandungan menyarankan pada ibumu supaya ibumu menjalani operasi caesar.

Kayla sayang, seksio sesarea atau yang sering disebut operasi caesar, adalah salah satu cara dan upaya yang harus dilakukan oleh perawat dan dokter untuk melahirkan janin melalui sayatan dinding perut dan dinding rahim. Beberapa hari lalu saat aku bertemu ibumu dirumah nenek, ibumu menceritakan banyak hal tentang oprasi yang ia jalani. Setelah oprasi, bahkan ibumu sempat masuk dalam ruang Intermediete Center. Intermediete Center merupakan salah satu ruang yang cukup menguras kecemasan keluarga pasien. Dan hal itulah yang paling membuat nenek dan kakekmu benar-benar dipenuhi kekhawatiran dan kegelisahan. Mereka berdua tak tau harus berbuat apa saat ibumu dipindah ke Intermediete Center. Dan raut wajah nenekmulah yang paling menunjukkan kegelisahan, maupun kekhawatiran yang teramat mendalam. Mereka hanya bisa berdoa dan berdoa supaya tidak terjadi apa-apa dengan ibumu. Dan setelah kurang lebih 24 jam ibumu dirawat diruang Intermediete Center, ibumu lalu dipindah dibangsal. Setelah kurang lebih 3 hari lamanya ibumu dirawat pasca kau dilahirkan, akhirnya kau dan ibumu diperbolehkan untuk pulang.

Kayla sayang, tak apa jika kakek dan nenekmu terlalu khawatir pada ibumu. Itu menunjukkan bahwa mereka berdua benar-benar mencintai ibumu. Jika kau sudah cukup besar nanti, aku tak ingin kau menganggap kakek dan nenekmu berlebihan dalam mencintai ibumu. Memang begitulah cara orangtua mencintai anak-anaknya. Kakek dan nenekmu tak ingin kejadian beberapa tahun silam terulang lagi – kejadian yang amat menyakitkan dan cukup melukai hati kakek dan nenekmu, pun orang-orang disekitar mereka. Bagi nenekmu, mungkin ibumu adalah salah satu anugerah yang amat sangat berharga dari-Nya yang harus benar-benar dijaga. Maka tak heran, karena alasan itulah, kini kakek dan nenekmu selalu bersungguh-sungguh dalam mencintai ibumu : selalu mendoakan, mengkhawatirkan dan tak berhenti mencemaskan salah satu anak mereka. Ya, Ibumu.

Kayla sayang, kelak akan ada banyak hal yang akan kau alami didunia ini. Dalam perjalananmu menjadi perempuan yang cantik kelak, kau akan diajari bermacam-macam hal oleh kehidupan. Kau akan menemui rintangan, kau akan memikul beban yang cukup berat, kau akan mendapatkan sakit, kau akan merasa terluka, dan bahkan sewaktu waktu kau bisa mengalami hal-hal yang bahkan tak pernah sekalipun kau inginkan. Tunggu sebentar, sejujurnya aku tak bermaksud ingin melemahkan semangatmu, sayang. Aku tak sejahat itu. Aku mengatakan itu supaya kau tau, bahwa saat Tuhan memberi kita cobaan dan rintangan, Dia tak pernah sedikitpun bermaksud jahat pada kita. Tuhan memberi sakit, masalah, dan cobaan pada kita supaya kita bisa menjadi lebih kuat dan lebih hebat.

Kayla sayang, cepat atau lambat waktu akan membawamu pada dimensi yang lebih luas dan lebih keras lagi. Ketika kau mulai beranjak dewasa, terkadang kau tidak akan selalu sepemikiran dengan ibu maupun ayahmu. Itu wajar. Saat ini, aku juga sedang mengalaminya. Tapi, ingatlah. Apapun yang terjadi, aku ingin kau tetap menjadi anak yang penurut untuk mereka. Sesekali kau akan beranggapan bahwa ayah ataupun ibumu jahat. Tetapi sebenarnya mereka tak sejahat apa yang kau sangkakan. Mereka melakukan hal itu karena mereka berdua tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Mereka benar-benar mencintai dan juga menyayangimu.

Kayla sayang, tentang cinta dan kasih, aku ingin kau selalu mencintai dan menyayangi ibumu. Aku ingin kau tetap mencintai ibumu sampai kapanpun. Aku tak ingin kau menjadi sepertiku yang hanya bisa mencintai ibuku lewat doa. Cintai dan sayangi ibumu selagi masih bisa. Sebab, dialah seorang perempuan yang telah mengandungmu. Dialah perempuan yang beruntung yang telah melahirkanmu. Dialah perempuan yang hingga sampai batas usianya nanti akan merawatmu, menyayangi, dan mencintaimu. Dialah ibu, perempuan terbaik dan terhebat sepanjang waktu.

Kayla sayang, kelak kalau menurut pandanganmu bumi ini menjadi semakin tak karuan dan menjadi semakin berantakan, aku ingin kau tak ikut terjerumus menjadi semakin berantakan dan tak karuan. Tetaplah berupaya menyebarkan kebaikan-kebaikan. Setiap orang selalu punya cara tersendiri untuk menyebarkan kebaikan dan berupaya menjadi manusia yang baik. Jadi, kau tak perlu khawatir harus bertanya bagaimana cara menyebarkan kebaikan-kebaikan. Ikuti saja kata hatimu. Dengarkan orang orang yang ada disekelilingmu. Kelak, hatimu akan terpanggil untuk melakukan apa yang seharusnya kau lakukan. Dan saat itu pula sayap-sayap kebaikan akan membantumu terbang bersama hati yang terbuka, pikiran yang penuh dengan cahaya, dan kemauan yang tak terkira : menyebarkan cinta dan kasih sayang untuk semesta.

Kayla sayang, sungguh aku tak berniat apa-apa dalam menuliskan ini. Aku hanya terlalu berbahagia mengetahui bahwa kau telah lahir kedunia ini. Itu saja. Jika suatu saat kau membaca tulisan ini, lalu menganggap aku berlebihan dalam menyayangi ataupun mencintaimu, maafkan kakakmu ini. Sesungguhnya aku hanya terlalu bergembira atas kehadiranmu didunia ini.

Kayla sayang, jadilah perempuan baik yang selalu memberi kebaikan dan terus menerus menyebarkan kebaikan. Raihlah impian dan cita-citamu sekuat tenaga. Tunjukkanlah pada dunia segala yang terbaik yang kau bisa.

Akhir kata, jika suatu saat perasaan sedih dan luka yang teramat dalam menghampirimu, tengoklah disekelilingmu. Masih ada kami yang akan selalu ada untukmu: keluarga dan orang-orang yang kau cinta.

Tersenyum dan berbahagialah. Kami semua menyayangimu.


Salam dan peluk penuh hangat,

Kakakmu.

0 Response to "Sabbikhisma Mikaila Buchori"

Post a Comment