Skyscraper


Hujan lebat membasahi seluruh tubuhku tanpa henti. 
Halilintar menyambar nyambar tak beraturan meluapkan kemarahan.
Hamparan langit luas yang hitam dan mencekam tampak begitu menakutkan. 
Hembusan angin kencang dan rintisan air hujan masih membasahi tubuh dan menyakiti hati.

Bagaimana cara melupakan dan melenyapkan semua yang sudah terlanjur terjadi tanpa rasa sakit?
Bagaimana cara kembali agar tak bertemu dengan hal-hal yang sesungguhnya tak pernah kita inginkan?
Bagaimana cara agar tetap tegar dan bertahan diatas kesakitan yang teramat dalam?
Bagaimana cara agar kita bisa tetap tegar dalam situasi yang rumit dan melilit? 
Bagaimana cara memaafkan, dan kemudian melanjutkan hidup yang tengah terlumpuhkan kekecewaan dan kebohongan kebohongan?

Langit perlahan menjadi gelap..
Semakin lebih gelap..
Jauh lebih gelap..
Jauh amat sangat gelap..

*

Go on and try to tear me down // You can break everything I am // Like I'm made of glass // Like I'm made of paper // You can take everything I have...

Teruslah berusaha meruntuhkanku. Teruslah berusaha membuatku merasa seolah tak ada lagi yang tersisa yang bisa ku perbuat untukmu. Teruslah merasa  sudah mendapatkan apa yang kau mau. Kini, aku seperti gelas kaca yang saat kau jatuhkan ke lantai dari ketinggian, beberapa detik kemudian akan pecah. Seperti kertas yang ketika kau celupkan dalam air, beberapa detik setelahnya akan robek dan basah.

Go run, run, run // I'm gonna stay right here // Watch you disappear, yeah // Go run, run, run // Yeah, it's a long way down // But I'm closer to the clouds up here... 

Teruslah berusaha menghancurkanku. Teruslah membuatku merasa lemah dan kalah. Teruslah menyakiti dan melukai. Kemudian, jika kau sudah selesai berurusan denganku, sudah selesai melukai dan meruntuhkan hatiku, aku ingin kau cepat cepat pergi. Larilah dengan sekuat tenaga seperti kuda muda yang lincah dan penuh gairah. Larilah supaya aku tak bisa mengejarmu. Larilah supaya aku tak bisa mengetahui keberadaanmu. Larilah sampai keujung bumi, tempat dimana kau tak bisa melihatku lagi, dan aku tak bisa menemuimu lagi. Tapi tolong, ijinkan aku untuk tetap disini memandangimu pergi – hingga bayang bayangmu menghilang bersama kebahagiaan kebahagiaan yang lebih membahagiakan.

Sesungguhnya, ini terasa begitu menyakitkan, terasa begitu memalukan, terasa begitu menyedihkan, dan terasa begitu tak berharga jika hanya terus menerus diratapi dan disesali.

Ah, betapa beruntungnya aku. Betapa beruntungnya aku yang dianugerahi ketabahan dan kekuatan yang lebih. Beruntungnya aku yang kini masih bisa bertahan menahan setiap luka dan sakit yang kau berikan. Walaupun kini kaki, tubuh, bahkan hati ini remuk redam tak terwakilkan, tapi kini aku masih bisa berdiri dengan tegak dan tegap melewati setiap keadaan.

Silahkan hancurkan dan lumpuhkan aku sepuasmu. Tapi kau harus ingat, semakin kau menghancurkan dan melumpuhkanku, berarti kau semakin memaksa diriku untuk memperlihatkan seberapa kuat dan keras diriku. Silahkan hancurkan dan lumpuhkan aku sepuasmu. Tapi kau harus ingat, saat kau semakin berusaha menghancurkan dan melumpuhkan, seketika itu aku akan selalu berusaha menjadi lebih kuat, lebih hebat, dan bangkit – lebih cepat.

But I'm standing on my feet // And untangle you from me // Would it make you feel better //To watch me while I bleed // All my windows still are broken // As the smoke clears, I awaken...

Tak usah terlalu lama rapuh dan bersedih. Saat semua usaha kita berujung tak sesuai apa yang kita harapkan, saat itulah Tuhan sedang mempersiapkan hadiah yang lebih baik dari apa yang telah kita harapkan. Kau masih ingatkan dengan nasehat yang pernah kau katakan padaku malam itu? Kau selalu berusaha menghibur dan menguatkanku dulu saat permasalahan menghampiriku – kesalahpahaman antara aku dan salah satu temanku. Kau begitu baik, pikirku waktu itu. Kau begitu aku percaya bisa menjaga hariku, kau membuktikan dengan kesungguhan keseungguhanmu, dan kau juga begitu berharga bagiku, tapi sekarang, ahhh, entahlah!

Ah, mungkin kini aku harus mendengarkan nasehat itu lagi. Saat itu mungkin kaulah yang berada disisiku. Tapi, kini yang berada disisiku dan membantuku berdiri adalah sahabat sahabatku. Saat melihat kebelakang terlalu menyaitkan, melihat kedepan juga teramat menakutkan, kini aku hanya bisa melihat kanan dan kiri, disitu ada sahabat sahabat yang selalu menepuk dan mengulurkan tangan untukku – mendamaikan hati,  membantuku berdiri, dan bangkit lagi.

You can take everything I have // You can break everything I am // Like I'm made of glass // Like I'm made of paper // Go on and try to tear me down // I will be rising from the ground like a skyscraper // Like a skyscraper...

Teruslah melumpuhkanku.
Teruslah menghancurkanku.
Teruslah merapuhkanku.
Teruslah melemahkan, pun melukaiku.

Tapi, ingatlah. Aku akan selalu bangkit dan berdiri, menjadi lebih kuat lagi, menjadi lebih tangguh lagi, menjadi lebih hebat lagi. Aku akan selalu bangkit melampaui batas imajinasi imajinasimu – menjadi lebih kuat, menjadi lebih hebat, dan bangkit seperti gedung pencakar langit!



Backsound : Demi Lovato – Skyscraper

0 Response to "Skyscraper"

Post a Comment