True Love


..Karena sesungguhnya, kau dan aku, meskipun terpisah, meskipun jarak tak selalu ramah – jarak tetap merupakan sebuah anugerah.

Jujur, saat kita berdua memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih – kurang lebih 4 tahun yang lalu. Sejujurnya aku belum kenal dekat dirimu. Aku terkadang amat membencimu. Kadang aku benci pada kata kata gombal yang kau ucapkan padaku. Kadang sesekali aku ingin menampar wajahmu saat kau menggodaku dengan kata kata gombalmu itu. Kau tau, tak ada orang yang berani aku tampar wajahnya, kecuali kamu.

At the same time I wanna hug you
I wanna wrap my hands around your neck
You're an asshole but I love you
And you make me so mad

Kau tau, hidup ini terkadang terasa amat menyebalkan, dan terasa lebih menyebalkan lagi saat kau tak berada disisiku. Mungkin memang benar. Kau tak selalu berada disisiku saat aku ingin bersandar dibahumu. Kau tak selalu menghangatkanku saat udara dingin menerpa dan menghantamku. Kau tak selalu menggengga jari jariku disaat perasaan ragu membayangiku. Kau tak selalu mendamaikan hatiku disaat ego dan amarah menguasaiku. Dan kau juga tak selalu berada disebelahku saat aku ingin memelukmu – untuk sedikit melenyapkan kegusaran, pun mendamaikan diriku.

*

Air mancur di taman kota sudah diperbaiki dan bisa berfungsi kembali. Kini taman kota menjadi ikon tersendiri dikota ini. Banyak anak muda, pun orang dewasa yang juga sering menghabiskan malam bersama disini. Kita berdua pun juga tak pernah absen berkunjung ke tempat ini. Walaupun hanya untuk sekedar berbagi cerita saja, ataupun menikmati Es Krim bersama. Ya, duduk duduk ditaman kota, kemudian bercerita tentang kita : aku dan kamu saja. Ini adalah salah satu cara kita merayakan hubungan kita. Pikirku. Karena mungkin aku dan Rakka jarang bertemu.

“Malam ini bulan terlihat amat cantik ya.” Kataku. Sambil memandang kearah langit luas.

Aku melihatmu perlahan juga ikut menatap langit yang bertaburkan bintang dan sebuah bulan yang amat terang benderang. Kau mengangguk. Aku melihatmu tersenyum.

Kau berusaha melingkarkan tangan kananmu pada leherku. Kemudian perlahan aku berusaha menyandarkan kepalaku pada bahu kananmu. Nyaman. Itulah yang aku rasakan. Betapa tidak, seorang perempuan terkadang memang butuh tempat bersandar, kan ?

“Aku ingin kau berjanji satu hal padaku.” Katamu malam itu. 3 bulan yang lalu.

Waktu itu aku sontak langsung menatapmu. Kemudian sejenak membetulkan posisi dudukku. “Haa ? Apaa ?” Aku memasang muka heran dan penasaran.

“Aku ingin, apapun yang kamu mau, apapun yang kelak akan terjadi, aku ingin kau berjanji : tetaplah mengejar cita cita pun impian impianmu!” Kau berusaha menatap wajahku. Angin sejenak melambat. Beberapa kantung plastik yang beterbangan, kembali menyentuh aspal dan rumput rumput taman.

“Kejar cita cita dan mimpimu sekuat tenaga!” Tambahmu. Lalu kau melepaskan senyum untukku. Aku berusaha membalas senyum itu. Senyum kita saling menyapa lugu.

“Ya ?” Kau mencoba mengkonfirmasiku.

Aku berusaha menatapmu setelah mengalihkan pandanganku dari beberapa anak kecil yang masih bermain air di sekitar air mancur didepan kami. Mata Rakka seolah menatapku. Kemudian mengangguk setuju.

Aku kembali berusaha membetulkan posisi dudukku. Pelan pelan ku beranikan wajahku mendekati telinga kananmu. Pelan sekali. “Aku akan berusah sungguh sungguh.” Kataku berbisik pelan. Kemudian aku kecup pipi kananmu. Dalam hati aku berbisik : Kaulah cinta sejatiku – pelengkap, sekaligus penyempurna laju hidupku.
Kau membalas dengan memelukku. Cukup erat. Dekat. Dan teramat lekat. Aku ikut melingkarkan kedua tanganku pada tubuhmu. Hangat. Tenang. Dan sungguh mendamaikan.

True love
True love
It must be true love
No one else can break my heart like you

*

Kau kadang kadang  membuatku merasa gila. Dulu, kau adalah orang yang teramat aku benci. Tetapi, sekarang malah sebaliknya : kau menjadi seorang laki laki yang amat aku cintai. Ya, kau dan waktu seolah selalu bekerja sama untuk selalu menghipnotisku : waktu berhasil memukul serta membuka pikiranku, dan kau berhasil menyusup serta merebut hatiku. Ah, sial! Tapi sungguh, sejujurnya aku suka momen momen itu.

Think it must be love
I love you
I think it must be love
I love you

Kini, rindu ini menyeruak dan menyusup dalam ruang hatiku. Aku seolah ingin memelukmu sedekat mungkin. Akan aku lingkarkan kedua tanganku dilehermu. Barangkali aku hanya ingin supaya kau tak terlalu cemas. Dengan segenap perasaan yang aku miliki disini. Dengan segenap kelemahan dan kekurangan yang ada diraga ini. Akan aku bisikkan padamu dengan sepenuh hati : aku tak perlu mencari pengganti, karena kau...cinta sejati!

Barangkali kau menganggapku berlebihan dan keterlaluan. Tapi, itulah sosok seorang perempuan. Saat seorang perempuan menemukan seorang laki laki yang di rasa tepat, saat itulah perempuan akan mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hati. Sejujurnya, tanpamu, aku sungguh merasa tak lengkap. Tapi, aku harap, kita bisa terus berjuang untuk bisa saling (me-)lengkap(-i) : saling menggenapkan, saling menguatkan, dan saling menyempurnakan. Bahkan dalam keterbatasan keterbatasan jarak yang terkadang menjadi penghalang.

Sometimes I wonder how we ever came to be
But without you I'm incomplete

..Terimakasih, sayang. Telah, sedang dan senantiasa berjuang. Dimanapun aku, kamu, dan kita berada, walaupun raga tak melulu bisa selalu bersama, tetapi jiwa dan hati kita tetap dan akan selalu bersama.


* Backsounds : P!nk - True Love 

0 Response to "True Love"

Post a Comment