A Sky Full Of Stars


..karena dilangit yang penuh bintang, aku rasa aku bisa melihatmu. Karena kau langit yang penuh bintang-bintang, aku ingin lenyap dalam lenganmu..

*

Aku masih terbayang-bayang dengan mata cokelat itu. Kau tau kenapa? Karena kau selalu tak pernah gagal membuatku merasa baik-baik saja. Hmmm, kau campur dengan apa hingga bisa membuatku seperti itu? Apa karena kau campur dengan senyum malu-malu itu? Atau karena kau campur dengan zat adiktif racikanmu? Ah entahlah. Aku rasa, dalam hidup ini, justru hal-hal sederhanalah yang terkadang membuat hidup kita terasa lebih indah.

Langit, soal waktu, memang benar sesuatu yang sudah berlalu tak kan bisa kembali seperti dulu, bukan? Hari demi hari berganti. Bulan demi bulan terlewatkan. Kau tau? Aku selalu berusaha untuk terus merangkak dan berjalan kedepan. Sama sepertimu. Lebih baik seperti itu daripada terus menerus terperangkap di masa lalu, bukan? Aku rasa hidup ini akan lebih indah jika kita berani melihat dari presepsi yang berbeda, Langit. Aku tak mau terus menerus terjebak dimasalalu – berkutat dan terlalu lama terperangkap dalam kisah lalu. Itulah keinginanku, Langit. Kau juga begitu, bukan?

Ah, yaa. Aku jadi teringat sebuah nasehat kecil di buku ‘Sang Alkemis’ karya Paulo Coelho : Kalau seseorang sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya akan bahu-membahu membantu orang itu mewujudkannya. Begitu kira-kira katanya.

Tentang impian dan keinginan, aku rasa aku tak perlu menulisnya panjang lebar lagi. Kita hanya perlu menggigihkan kemauan, mendobraknya dengan kerja, lalu mengimbanginya dengan doa. Aku rasa tiga hal itu sanggup membuat seisi jagat raya mengawal impian kita, Langit. Lalu, soal rasa, kita tak usah terlalu buru-buru. Nikmati saja kisah ini terlebih dulu. Kau dan aku masih cukup kuat untuk berdiri sendiri-sendiri, bukan? Kau dan aku adalah dua manusia yang cukup sibuk untuk berdikari – dua anak manusia yang masih betah mencurahkan kasih sayang pada keluarga, sahabat dan orang-orang disekelililingnya, Langit. Dua anak manusia yang terlalu keren untuk bisa ditenggelamkan oleh drama yang berlebihan dan ketergesa-gesaan. Bukankah begitu?

Langit, jika kau membutuhkan pundak untuk bersandar, kau memiliki aku. Saat kau sakit, aku akan menjagamu. Saat kau kecewa, aku akan mencoba untuk melenyapkannya. Aku memang tak bisa menghapus setiap luka, tapi untukmu, aku akan turut serta menyembuhkannya. Jika kau merasa lelah, merebahlah sejenak, Langit. Tataplah bintang-bintang diangkasa. Jika berkenan, duduk disampingku : mari bersama-sama melepaskan lelah dan penat itu. Kau tau Langit, aku sedang suka lagu Coldplay yang berjudul A Sky Full Of Stars. Kau tau kenapa aku menyukainya?

Karena kau adalah langit, langit yang penuh bintang-bintang. Aku akan memberikanmu hatiku karena kau menerangi jalanku. Aku tak peduli jika kau hancurkan aku, aku tak peduli jika kau melakukannya. Karena dilangit yang penuh bintang, aku rasa aku bisa melihatmu. Karena kau langit yang penuh bintang-bintang, aku ingin lenyap dalam lenganmu. Karena kau semakin terang saat hari semakin gelap, aku akan memberimu hatiku. Karena kau adalah langit yang penuh dengan bintang-bintang, seperti dan seindah pemandangan surga --- Coldplay

Langit, malam ini, biarkan hati ini sejenak berpesta. Mengajakmu berdansa. Melenyapkan dan menghilangkan sakit yang ada. Biarkan hati kita menari dengan riangnya. Biarkan senyum lembut itu menghangatkanmu. Biarkan dentuman lagu yang riang itu melenyapkan keraguan dan kegelisahanmu. Bergembiralah, Langit. Lengkungkanlah senyum berserimu itu. Biarkan rasa antara kita saling menyapa. Lalu biarkan saja kita berlama-lama difase ini : tarik ulur perasaan dan saling kejar-kejaran. Aku pikir, fase inilah yang kelak akan kita rindukan, Langit.

Kemudian, tentang sebuah nasehat dalam buku 'Sang Alkemis' tadi, mari tetap dan terus berusaha menggapai mimpi kita – saling membantu menggapai cita-cita masing-masing. Kelak, aku yakin akan ada masa dan waktunya. Jika kelak masa itu tiba, anggap saja itu bonus perjuangan atau hadiah dari-Nya yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Yaa, bukankah seperti itu salah satu cara kita bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya, Langit?

Masih banyak yang harus kita selsaikan, Langit. Masih banyak impian yang menunggu untuk diperjuangkan, bukan? Jadi, mari tetap dan terus berjuang dan bersama-sama kejar impian. Tetap bergembira, habiskan hari lewati suka duka, hingga kelak Dia menghendaki – hingga datang waktu yang tepat untuk kau dan aku bermetamorfosis seutuhnya : menjadi dua manusia yang lebih kuat berpuluh-puluh kali lipat dari sebelumnya.

..karena dilangit yang penuh bintang, aku rasa aku bisa melihatmu. Karena kau langit yang penuh bintang-bintang, aku ingin lenyap dalam lenganmu..

Akhir kata, jika tulisan ini terlalu berlebihan dan masih banyak kekurangan menurutmu, maafkan aku. Selamat ikut mendengarkan salah satu lagu kesukaanku, Langit. Semoga kau juga menyukainya.


Salam baik,

Bumi.



--- Untuk seseorang perempuan yang sudah mendapat dan membaca tulisan ini secara fisik, jangan lupa tersenyum :)

0 Response to "A Sky Full Of Stars"

Post a Comment