Kita, Penantang Waktu Dan Rindu


Teruntuk : Perempuan dikejauhan yang tengah dibayangi-bayangi keraguan –


Perasaanku ini memang tak sebesar matahari yang selalu menyinari. Tak seluas bumi yang senantiasa memberi arti. Perasaan ini hanya seluas telapak tangan. Tetapi, tangan ini rela untuk selalu bersama dan menggenggam hingga raga tak berdaya.

*

Kta harus melawan jarak dan waktu yang tak menentu. Tapi, aku yakin jarak dan waktu tak pernah akan menjadi masalah selama hati kita bersebelah.

Akhir-akhir ini aku sibuk dengan jadwal praktikum perkuliahanku yang semakin memadat. Dan kamu juga semakin sibuk dengan tugas-tugas kuliahmu yang selalu menumpuk. Bumi hanya menyediakan waktu luang untuk kita jika hari gelap sudah tiba. Saat tugas dan pekerjaan masing-masing kita selesai, disitulah kita bisa menikmati waktu untuk bersama. Sekedar bertatap muka lewat Skype, salah satunya. Ah, tapi itu sudah hal biasa untuk kita.

Dan, dipagi haripun kita juga tak bisa terlalu saling sapa lewat pesan singkat maupun BBM. Bahkan, kalau kau sudah terlalu sibuk dengan kegiatanmu, BBM-ku terkadang lupa untuk kau baca.

Saat kau bisa membuatku bahagia, saat aku merasa tenang dan nyaman, saat itulah aku merasa telah menemukan seorang yang tepat sebagai pelengkap. Bahkan dari kejauhan sekalipun.

Salah satu hal yang paling aku suka selepas membuka mata adalah jika kau bangun terlebih dulu dariku, kau selalu saja menyempatkan diri menelfonku : menyapa pagiku dan sejenak menghias duniaku. Lalu, setelah itu, kau selalu mengingatkanku supaya bisa bersembah pada-Nya tepat waktu. Dan, di titik inilah aku merasa sangat bahagia. Aku merasa telah menemukan seorang perempuan yang tepat sebagai pelengkap, sekaligus penyempurna laju hidupku.

Kau dan aku adalah penantang waktu dan rindu. Raga kita terpisah jarak, tetapi hati dan perasaan kita tak pernah se-inci-pun berjarak.

Kau perempuan yang baik. Aku harus berterimakasih padamu. Kini aku bisa belajar lebih banyak tentang ilmu agama berkat kehadiranmu. Kau selalu saja berhasil mengacak-acak hidupku. Kau selalu sabar dalam mengingatkanku untuk tak lupa melaksanakan kewajibanku. Kau tak lupa mengajakku untuk mendoakan orang-orang yang selalu menyayangi dan mencintaiku. Kau juga tak lupa mengajakku untuk selalu memohon pada-Nya : supaya selalu diberi kemudahan agar mendapat ridho-Nya, dan tetap bisa melangkahkan kaki dijalan-Nya.

Jarak dan waktu selalu menjadi lawan yang harus kita takhlukkan. Tapi, sejauh apapun jarak memisah dan membuat kita lemah, aku yakin kita kan bisa selalu bersama dan baik-baik saja.

Tak usah terlalu sedih. Kalau kau cemberut, kau akan tambah jelek. Bagi mereka, kita mungkin bukan pasangan yang sempurna. Cerita kita mungkin memang tak semanis dongeng, film ftv, maupun beragam cerita di novel-novel yang ada ditoko buku. Tapi aku percaya, cerita kita melebihi itu semua. Cerita kita lebih berharga. Karena hanya aku, kamu dan orang-orang yang dekat dengan kitalah yang mengetahui segala tentang kita. Kita berdua tak akan pernah mudah ter definisikan dengan kata-kata!

Seperti katamu : “Karena Tuhan mengirimmu supaya kau bisa melengkapiku.”

Sejujurnya, aku tak ingin kita berdua mudah menyerah pada jarak dan waktu. Bahkan dalam keadaan sesulit dan sesakit apapun. Ah, ya begini saja : kita berdua memang sedang dijauhkan, tapi kita tak kan pernah bisa dipisahkan maupun dijatuhkan.

Aku menyayangimu. Dalam jarak – dalam waktu yang terkadang menjauhkan, pun melemahkan.

Maaf karena aku tak selalu bisa didekatmu. Bahkan kita tak pernah bisa merayakan kebersamaan kita setiap waktu. Tapi, kau tak usah ragu. Aku kan selalu ada dihatimu. Karena setiap detik bersamamu adalah salah satu rahmat Tuhan yang akan selalu aku tunggu.

Selebihnya, dengarkan lagu kesukaan kita, "Bring Me The Night" milik Sam Tsui yang berkolaborasi dengan Kinna Grannis 

Bring me the night, tell me it's near
Give me the chance to pretend that you're here
Darken the sky and light up the moon
Please bring it soon, bring it soon

So bring me the night, send out the stars'Cause when I'm dreaming we don't seem so farDarken the sky and light up the moonSo that somehow you'll be here with me soonBring me the nightBring me the nightThat brings me to you

: Bawa aku malam ini, katakan aku itu dekat. Beri aku kesempatan untuk menganggap diri ini bahwa kamu berada di sini. Menggelapkan langit dan menerangi bulan. Tolong bawa segera, bawa segera.

Jadi, bawa aku malam ini, kirimkanlah bintang-bintang. Karena saat aku sedang bermimpi kita tampaknya tidak begitu jauh. Menggelapkan langit dan menerangi bulan. Sehingga entah bagaimana kamu akan berada di sini dengan aku. Jadi bawa aku malam ini. Bawa aku malam ini. Bawa aku untukmu.

..Salam rindu, dan peluk penuh hangat untukmu selalu.


Tertanda : Lelaki kucel yang beruntung telah menemukanmu.


*Backsounds : Sam Tsui - Bring Me The Night (Feat. Kina Grannis)

0 Response to "Kita, Penantang Waktu Dan Rindu"

Post a Comment