More Than This

Dan bila rasa ini ku ungkap sejujurnya
Bahwa aku masih selalu mencintaimu
Bahwa aku ingin selamanya menyayangimu
Aku sadar, kau memang yang terbaik bagiku

Aku tak bisa melupakanmu
Dan kucoba jalani hidup tanpamu
Tapi aku tak mampu
Tak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku
Di hatiku...
Ketulusan cintaku
Kesetiaan dan kasih sayangku
Hanya akan singgah untuk hatimu

*

I’m broken
Do you hear me ?
I’m blinded
Cause you are everything I see

Mungkin jika kau membaca suratku ini sampai selesai, kau akan menganggap suratku ini terlalu berlebihan. Tapi , tak apa. Kau sudah tau segala bentuk kekurangan, kelebihan, kekuatan, juga kelemahanku. Dan mungkin ini adalah salah satu kelemahan dan kekuranganku : menyayangi seseorang secara berlebihan. Ya, menyayangimu adalah sebuah cara membuat hidupku merasa lengkap. Aku masih ingin menyayangimu, Cokelat. Secara sederhana, tentunya. Seperti kebersamaan kebersaman kita – dulu. Sesederhana saat pertama kau melengkungkan senyum untukku ragu ragu. Sesederhana saat canda dan tawa kita menggetarkan kegembiraan yang sangat merdu. Sesederhana kebaikanmu yang masih membekas bersama kepergianmu. Sesederhana saat aku menyatakan cinta padamu penuh rasa malu malu. Sesederhana peluk dan dekap hangat yang senantiasa mendamaikanmu. Tetapi mungkin saat ini ada orang lain yang masih senantiasa menyayangimu – lebih dariku. Dan itulah kesalahan terbesarku : meninggalkanmu, dan kau ternyata telah menemukan seorang yang sangat kau sayangi , juga dia pun selalu menyayangimu.

Ah, Cokelat, kau adalah bagian terbaik dari diriku : Aku ingin selamanya menyayangimu! 

I’m dancing , alone
I’m Praying
That youre heart will just turn around

Mungkin memang benar, tentang cinta – barangkali ia adalah sebuah karunia. Kita selalu diberi Tuhan meski terkadang tidak memintanya. Mungkin saat itu aku benar benar telah mengambil keputusan yang salah. Maafkan aku, Cokelat. Telah meninggalkanmu. Entah mengapa, saat aku melihatmu dalam dekapnya, aku serasa lemah, rapuh, dan tak berdaya.

Sejujurnya jauh dalam dasar diriku, aku tak bisa membohongi perasaanku : Aku mencoba menjalani hari tanpamu, tetapi ternyata aku tak bisa melupakanmu. Aku menyayangimu, sungguh!

It just don’t feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this

Apa boleh buat, aku harus mengatakan dengan segenap perasaan, meski pun terlihat berlebihan dan juga sangat sangat terlambat : Tak ada sosok perempuan lain yang bisa menggantikanmu dihatiku, Cokelat. Ya, dihatiku. Mungkin bagiku, terasa agak sedikit sakit. Karena saat aku terbangun dari kesalahanku, ternyata aku sudah tak mampu menyayangimu seperti dulu : kau sudah mendapatkan seorang yang selalu menyayangimu.

Aku menyayangimu sebesar keberanianku untuk membahagiakanmu. Sepertinya aku tak bisa menolak kuasa hatiku. Segala bentuk ketulusan, kesetiaan dan kasih sayang : sepertinya semua itu memang seharusnya aku singgahkan pada hatimu.

My body feels
I’m on my knees , Praying

Cokelat, barangkali jika suatu saat kau datang kembali, mungkin tak akan banyak yang aku akan katakan. Aku akan segera menyambutmu dengan penuh rasa syukur. Merayakan pesta dalam hati kita berdua. Aku akan memintamu untuk tetap disini. Bersamaku, dalam dekapku. Kemudian aku akan memelukmu : dekat dan sangat erat.

Aku menyayangimu karena mungkin aku tak punya pilihan lain : Kau adalah perempuan istimewa yang sanggup meluluhlantakkan perasaan dan juga membuatku selalu terbang merebahkan kebahagiaan dan kegembiraan.

And as you close your eyes tonight 
I pray that you will see the light
That's shining from the stars above

Aku harap, jauh dalam hatimu, kau bisa mendengarkanku : ketulusan, kesetiaan dan kasih sayang ini, hanya akan singgah untuk hatimu.

Ah, entahlah. Barangkali perasaan ini memang agak sakit. Tapi, kau tak perlu cemas. Seperti katamu dulu : semua yang sakit pasti akan sembuh, kan ? Kau tak perlu kawatir padaku.

Cause I can love you more than this
Can love you more than this...

..Cokelat, aku akan selalu berdoa untukmu : semoga kau senantiasa dalam dekap-Nya dan tetap baik baik saja.



*Puisi/sajak diatas diambil dari dinding Facebook salah satu teman saya : Isna Dyah P
*Backsound : One Direction – More Than This 

0 Response to "More Than This"

Post a Comment