“Malam
ini indah ya ?” katamu. Aku
boleh duduk disebelahmu ?
“Tentu saja , boleh”. Jawabku.
Aku memandangi mata kecilmu itu penuh kerinduan. Kau memegang
tanganku dengan lembut – saling merindukan.
Kenapa malam ini kau duduk disini ?”
Tanyaku perlahan.
Kau tersenyum kearahku dengan lembut.“Aku ingin berterimakasih ; bersyukur.” ,
katamu sambil tersenyum menatap kearahku - bulan dan bintang pun tak lupa
menyapa kami dengan senyum.
Setiap kali kau tersenyum selalu ada hal hal kecil yang
mendamaikan – kasih
sayang. “Mengucap syukur atas keagungan Tuhan.”
imbuhmu. Kau menatapku bersama senyum tulus yang mendamaikan semesta
malam.
“Mengucap syukur atas segala keagungan yang telah Tuhan berikan
pada kita ; Tuhan yang masih mengijinkan kita duduk berdua dimalam yang indah
ini , malam yang memberikan kedamaian , bulan dan bintang yang memberi
keceriaan dan angin yang masih menyejukkan malam.” sambungmu
sembari senyum lembut kearahku - lagi.
Aku terdiam mendengar kata katamu. Aku mengangguk perlahan.
“Bukankah Tuhan akan menambah nikmat pada kita yang bersyukur
disetiap keadaan ?” Sambungmu dengan lembut.
Jari jemari kita saling menguatkan. Kepalamu semakin terlarut
dalam pundakku - Seketika hening.
***
“Aku (juga) ingin berterimakasih , boleh ?” Tanyaku
pada Ayyu.
“Untuk apa ?” tanyamu sambil
tersenyum menatap mataku.
Aku pun tersenyum padamu.“Terimakasih
ya ; Tuhan itu baik , mempertemukan kita pada kebersamaan - untuk belajar
(ber)terimakasih.” Kataku , sambil tersenyum.
Suasana kembali hening. tiba tiba kau menatapku disela sela
hening. bulan dan bintang kembali tersenyum.
...Aku tersenyum dan kamu pun tersenyum bersama keheningan.
Senyum ini melepas kerinduan – kebahagiaan
dan kedamaian di keheningan malam.
0 Response to "Hening"
Post a Comment