Perempuan Yang Berdoa


“Tuhan, aku tau, kau telah memberikanku banyak hal : menyayangi, melindungi, juga mengasihiku – bahkan lebih. Tetapi, (mungkin) hanya sedikit yang bisa aku berikan pada-Mu. Bahkan, terkadang aku pun lalai melaksanakan kewajiban kewajibanku sebagai makhluk ciptaan-Mu. Maafkan aku. Tapi, Tuhan, jika hidupku cukup berharga dan keberadaanku bisa membuat orang lain berbahagia : aku ingin Kau selalu memberiku kemudahan supaya bisa senantiasa membahagiakan dan menularkan kebaikan kebaikan pada orang orang.”

“Tuhan, sayangilah ibuku, ayah, keluarga, dan orang orang yang menyayangiku – tak terkecuali. Bahagiakan mereka semua. Lindungi dan berilah kekuatan supaya mereka senantiasa bisa bersama-Mu : selalu melangkah mengikuti petunjuk petunjuk ajaib-Mu.”

Aku senang sekali. Syukurlah, setelah sekian lama, akhirnya aku bisa mengajakmu untuk berdoa bersama. Jika kau tak keberatan, aku pun juga ingin berdoa : Qu Anfusikum Wa Ahlikum Nara – Jagalah dirimu, dan keluargamu dari bahaya api neraka. Itulah sedikit doaku untukmu, Aku mengutipnya dari Q.S At-Tahriim, ayat ke-6, kalau tidak keliru. Kau tau sendiri kan, aku orangnya pelupa. Maafkan aku. Aku sangat berbahagia bisa berdoa bersamamu. Aku harap, kau pun juga.

Oiya, aku juga minta maaf. Jam tangan kesayanganmu, entah kenapa, tadi siang tiba tiba menghentikan detak jarum mungilnya. Aku pikir, baterainya habis. Atau mungkin rusak karena terlalu sering aku pakai saat hujan. Ya, jam tangan itu berhenti berdetak tidak pada waktu yang tepat, pikirku. Aku berharap jam tangan kesayanganmu tidak apa apa. Esok, akan segera aku perbaiki, secepatnya. Maafkan aku, semoga sedikit kabar tidak baikku ini tidak mengganggu hari bahagiamu.

Selamat merayakan hari bahagia, sayang. Tentunya dengan cara cara yang bahagia pula.



Salam,

Sisi Gelap

*Foto diambil dari akun twitter @eghalatoya

0 Response to "Perempuan Yang Berdoa"

Post a Comment